NIKMAT SENI JADI GURU (1)




Persoalan tentang dan menjadi guru serasa sudah menjadi hal yang urgen untuk diperbincangkan. Ada yang 'mengklaim' bahwa guru itu pahlawan, guru itu pejuang, guru itu 'pemberi hidup' bagi kebanyakan orang (profesi). Memang, tidak dapat dipungkiri bahwa guru itu menjadi 'kekuatan super' dan 'roh' penggerak proses pendidikan di Indonesia (ataupun dunia). Ia membuka jalan, ia memberikan petunjuk, menuntun, membimbing, serta 'menjebak' kebanyakan orang ke jalan yang benar. Jalan yang semua orang juga dambakan, yakni kesuksesan.

Guru milenial SMA N 4; Ibu Rany, Ibu Melan, Ibu Novi,
Ibu Waty, Ibu Reny, Ibu Marta, dan beta..
 Kupang-NTT

Lalu muncul berbagai 'tantangan hidup' yang dialami guru. Mengenai gaji, tunjangan, perlindungan hukum, dan lain-lain. Ada kesenjangan antara honorer dan guru PNS. Ada kesenjangan antara guru dan orang tua. Uh... pokoknya 'asyik' untuk dijadikan beban hidup.

Kebanyakan orang berpikir bahwa menjadi guru itu pekerjaan ringan. Pergi jam 7:00, pulang jam 13:00. Sore sampai malam free. Sebenarnya betul juga, tetapi tidak banyak yang tau bahwa setumpuk masalah dan pekerjaan di sekolah terkadang dibawa serta ke rumah. Masalah kenakalan anak didik, nilai anak didik yang tidak berkembang, karakter labil, terkadang masalah dengan teman guru, PR, tugas, ujian, dan masih banyak lainnya. Bayangkan saja 'ruwetnya' barang-barang itu. "Tidak kuat bisa mati berdiri", ujar bebrapa teman-teman guru.

Sebenarnya ada berjuta kenikmatan lain dibalik itu. Ada udang dibalik batu. Ada sesuatu dibalik masalah-masalah itu, yang mestinya dilihat sebagai the power, energi yang luar biasa tuk jalani profesi. Maksudnya, ada banyak berkah menjadi seorang guru.

Ada beberapa kenikmatan (seni) menjadi seorang guru. Ini saya share berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi saja.

Bertemu (interaksi) makhluk hidup

Makhluk hidup yang dimaksudkan disini tentunya manusia itu sendiri. Sangat berbeda apabila bekerja berhadapan dengan benda mati. Misalnya komputer, mesin, dan lain-lain. "Mereka" tidak akan bergerak tanpa respon dari kita. Membosankan. Tetapi apabila bertemu 'makluk hidup' pekerjaan bisa jadi fresh, nikmat memang. Betapa luhur dan indahnya apabila setiap saat saling berinteraksi dengan sesama, bertegur sapa, bercanda, dan lain-lain. Peserta didik adalah aset berharga yang bisa diajak untuk tertawa dan ngakak bareng. Terkadang kepolosan dan ketidaktahuan mereka, menjadikan kita semakin asyik untuk berdialog dan bercanda bersama. Bahagia jadinya.

Siswa milenial berprestasi; Ines Smol, Agatha Woli, Stefani Simanjuntak
SMA N 4 Kupang-NTT

Selalu update

Ya, apalagi menjadi guru jaman now. Kita akan mendapatkan informasi baru hampir tiap hari. Apabila kita tidak mengikuti perkembangan informasi, pasti ada saja siswa milenial, siswa jaman now yang super duper cerdas. Mereka biasanya spontan bercerita tentang apa yang mereka ketahui. Nah, tugas guru juga mestu update, biar bisa mengimbangi siswa. Bisa meng-update dari Berita di Media ataupun informasi lainnya. Nikmat jadinya. Otak selalu cair.

'Bebas' berkreasi

Bebas disini bermaksud bahwa setiap guru berhak menentukan model dan metode pembelajaran di sekolah. Apabila bosan di dalam kelas, bisa merancang model dan metode PBM (Proses Belajar Mengajar) diluar kelas. Mencari pohon yang rindang, ataupun tempat yang sejuk lainnya di lingkungan sekolah. Apabila masih bosan juga di lingkungan sekolah, PBM juga bisa mengunjungi tempat wisata, baik wisata alam, wisata budaya, maupun wisata sejarah. Ini kesempatan 'bolang' bersama anak didik. Sambil nyanyi-nyanyi, 'cuci mata', dan menghirup udara segar. Ini salah satu seni yang sangat Indah. Segaaarrrrr.....

Libur 'sesukanya'

Nah, mengenai liburan adalah waktu yang didambakan semua profesi. Karena bisa relaksasi dan menimba semangat baru untuk 'tancap gas' kerja lagi. Tetapi menjadi guru sangatlah 'bebas'. Tidak dapat dipungkiri bahwa guru bisa mengatur 'liburan' sendiri. Tetapi ini bukan liburan yang tinggal di rumah, atau jalan-jalan ke tempat wisata. Liburan mengajar maksudnya. Apabila kurang fit, guru bisa saja masuk kelas dan memberikan 'ulangan dadakan' ke siswa. Sambil simpan tenaga untuk kembali 'segar'. Juga bisa 'sengaja' menyuruh siswa membaca atau meringkas sendiri materinya. Nah, pertanyaannya; apakah ini salah? jawbannya, nikmat seni jadi guru ya salah satunya seperti ini. Harap bapak ibu guru sepakat tentang hal ini. Hehehe...

Long life education

Seperti halnya update informasi, guru yang baik adalah guru yang mampu menemukan dan mendapatkan ilmu dari anak didiknya.
Guru tidak boleh sombong mengatakan bahwa
ia sebagai satu satunya sumber belajar. Karena tanpa disadari, ada siswa yang mempunyai 'kemampuan' lebih, kecerdasan lahiriah yang bisa dijadikan sumber ilmu. Kita bisa belajar sepanjang hayat dari 'kejadian' seperti ini. Semakin cerdas kita memberikan banyak ilmu kepada siswa, sesungguhnya semakin banyak kita mendapatkan hal baru yang bisa dijadikan ilmu dan referensi kehidupan.
Asyiiiikkk....

Mengenal intens Indonesia

Lingkungan tempat kita mengabdi itu adalah gambaran dari 'indonesia kecil'.
Disana bisa kita temukan ratusan kultur, budaya, etnis, macam agama, corak hidup, tingkah laku, dan lain-lain. Belajar Indonesia cukup dengan kita intens mengenal aspek-aspek ini.
Itu Indonesia Raya. Ada disana. Jaga dan pelihara!

********

Ini bebrapa catatan singkat (part 1) tentang nikmat seni jadi guru, nantikan olesan eh ulasan selanjutnya!

Berguru pada guru yang benar
+








Komentar

  1. My mom juga seorang guru (pensiunan) yang dulu itu kerjaannya banyaaaaak banget karena juga Kepala Sekolah hahaha. Jadi guru itu tidak semudah yang dipikirkan orang lain. Betul itu.

    BalasHapus
  2. Berguru pada guru yang benar, ehmm sangat reflektif. Harapan kita bersama adalah jangan sampai mereka yang kita sebut kid zaman now berguru pada google. Itu berbahaya... mungkinkah itu yang dimaksudkan dengan berguru pada guru yang benar hehehhe...?

    Jika ia idealnya mengisi sebelum memberi pada peserta didik. Oleh karena itu guru blog adalah pilihan ideal untuk menjadi guru yang sebenarnya (sesuai tuntutan zaman) #pendapat pribadi.

    Guru bangsa mari kita ngeblog. Salam damai.

    sedangkan Bertemu (interaksi) makhluk hidup yang disebut siswa itulah seninya seorang guru. Postingan yang menarik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam hormat. Semua ide dan gagasan, kite telorkan. Siapa tau, sewaktu-waktu, itu menjadi kekuatan kita dan bangsa ini

      Hapus
  3. Salah satu keuntungan jadi guru adalah merasa tidak pernh tua hehehe....selalu ada gairah dan semangat baru, setiap hari berinteraksi dgn generasi muda makanya berasa awet muda trus.....hehhee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, begitulah ceritanya, bang. Tetap fresh and cool. Heheh

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. "Guru tidak boleh sombong mengatakan bahwa
    ia sebagai satu satunya sumber belajar. Karena tanpa disadari, ada siswa yang mempunyai 'kemampuan' lebih, kecerdasan lahiriah yang bisa dijadikan sumber ilmu. " sepakat, anak-anak zaman sekarang ini benar-benar di luar dugaan :D masing2 sudah memiliki informasi awal yg kadang lebih update, mungkin itu berkat tekhnologi, youtube dll :) Selamat mengabdi pak

    BalasHapus
  6. Guru itu kadang bisa jadi artis, kadang bisa jadi Adolof Hilter, namun letak keindahannya ada pada dimensi itu. Sebab seorang guru tidak menghadapi kertas atau meja tetapi manusia yang mempunyai pikiran dan gagasannya tersendiri. Nah itulah tantangan yang sangat indah jika dilakukan dengan 'hati" salam damai selalu pak. Tuhan berkati

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUMUNAN JOKOWI vs KERUMUNAN RIZIEQ vs COVID-19

TUHAN MERINDUKAN MANUSIA~RINDU YANG BERKECAMUK

MAMA MAMA BERBAJU BIRU||SEBUAH BALADA 60 TAHUN