PADUAN SUARA, PA(n)DUAN HIDUP (1)

''...mungkin mereka hanya fokus bernyanyi. Mungkin juga hanya untuk sensasi. Ada yang ikut ramai, supaya dibilang punya naluri? berjiwa seni?
ah... entahlah"



Kemarin, 27 Agustus 2018, Paduan Suara (PS) Green voice SMA N 4 Kupang kembali berlatih. 'Untuk sementara', paduan suara ini menjadi urutan I, rangking perlombaan PS semester lalu, tingkat SMA se-Kota Kupang. Ekstrakurikuler ini mulai kami tekuni dengan baik sejak 5 tahun yang silam. Ya, waktu yang sangat panjang, (waktu berproses-menempah hingga juara) semenjak saya menginjakkan kaki, meneteskan keringat, dan 'melampaiskan emosi' di tempat itu.
Saya memang sangat mencintai bidang ini. Musik, baik vokal maupun instrumental, sudah menjadi hobi yang mendarah-daging dalam keseharian saya. Selain senang berkespersi lewat media musik, akan ada 'bayaran' setimpal atas karya dan pengabdian kita. Seperti kata Pak Ridwan Kamil, ''...pekerjaan yang paling enak itu adalah hobi yang dibayar''. Eits...., kok bahas tentang uang, ya? Bukan!

Menekuni dan membagi ilmu PS kepada para siswa adalah pekerjaan yang istimewa. Karena menurut saya, itu pekerjaan mulia. Kita bisa memberikan dan mengajarkan keindahan serta kembali mendapatkan (mempertontonkan) keindahan itu. Artinya, seluruh teknik dan unsur berpaduan suara (musik-red.) , hanya semata-mata untuk membuat lagu dan tampilan lagu itu menjadi indah. Sungguh luhur, bukan? Apabila hampir setiap hari merasakan keindahan. Itulah pelampiasan emosi yang sesungguhnya. Mengerjakan keindahan, dan mendapatkannya kembali. Bisa dua kali lipat, ataupun bisa juga tidak sama sekali, siap terima, karena itu juga bagian dari keindahan, wkwkwk...

Namun, keindahan yang sangat luhur ternyata bukan dari aspek lagu dan tampilan lagu saja. Menurut pengamatan dan pengalaman saya, keindahan paling luhur dan istimewa adalah terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku ketika telah berlama-lama menjadi anggota PS. Apakah bisa?

Ada yang paling spesial dalam berlatih paduan suara. Bagi PS Green Voice SMA N 4 Kupang, pendidikan karakter menjadi hal yang pertama dan utama untuk dipelajari. Tentang unsur musik, semisal notasi, birama, irama, tempo, dinamika, itu sangat mudah dipelajari apabila para siswa benar-benar paham, mengapa mereka harus punya kepribadian baik dulu?, karena ini sangat penting dan merupakan panduan atau menjadi pedoman untuk keberlangsungan hidup selanjutnya, ke jenjang yang lebih tinggi.
 
Pembelajaran karakter yang sering dilakukan adalah:
  1. Cinta Kepada Tuhan, yakni guru (pelatih) dan siswa (peserta PS) selalu berdoa sebelum dan sesudah latihan berlangsung.
  2. Tanggung Jawab,  yakni guru (pelatih) dan siswa (peserta PS) sadar akan tugas dan kewajiban mereka. Peka terhadap informasi latihan paduan suara.
  3. Disiplin, yakni guru (pelatih) dan siswa (peserta PS) berusdaha sekuat tenaga 'mencintai' waktu, dan berusaha untuk tidak telat untuk berlatih PS.
  4. Mandiri, yakni guru (pelatih) dan siswa (peserta PS) berusaha untuk bisa mengatur dan memanajemen diri sendiri, khusus untuk datang latihan, menyiapkan partitur, belajar lagu, dan lain-lain.
  5. Toleransi, yakni guru (pelatih) dan siswa (peserta PS) berusaha untuk menghargai tradisi dan ajaran agama sesama anggiota paduan suara. 
  6. Berjiwa Pemimpin, yakni guru (pelatih) dan siswa (peserta PS) melatih untuk bisa menjadi dirigen yang baik dalam memimpin team paduan suaranya. Juga dapat membentuk organisasi kecil dalam paduan suara guna menjadi pemimpin-pemimpin kecil dalam team.

Masih banyak lagi pendidikan karakter lainnya. Ini hanya sebagian saja. Tulisan selanjutnya (part 2) akan lebih rinci lagi tentang manffat yang sesungguhnya dari berpaduan suara. Ia mempunya gaung yang kecil, tetapi dapat mengguncangkan sebuah peradaban atau sistim yang sudah lama berlaku di sebuah instansi atau lembaga pendidikan. Intinya, apa yang kita kerjakan harus bernilai luhur, indah (estetis) dan tidak boleh setengah-setengah.

"Cukup dengan cara jujur saja memperjuangkan keindahan. 
Benar-benar harus bekerja yang benar. 
Dari hati yang tulus. 
Karena apa yang datang dari hati-nadinya keindahan-, akan sampai ke hati pula"


berambung, bersumbang!











Komentar

  1. Notasi, birama, irama, tempo, dinamika... saya gak pernah nih dapat materi seperti ini, langsung belajar bernyanyi sesuka hati di pinggir jalan, hasilnya? hehehe akan lebih baik kalau saya tidak bernyanyi :)

    Trims sudah share opininya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak, bernyanyi yang baik itu sebenarnya untuk kesenangan hati dan diri sendiri. Itu sudah luhur dan mulia. Heheeh. selebihnya kan hanya untuk keperluan perlombaan dsb. Intinya terus bernyanyi kak... Siapa tahu, itu menjadi kesenangan yang menyehatkan jiwa dan raga... heheeh

      Hapus
  2. Saya suka menonton paduan suara. Harmonisasi yang ditampilkan paduana antara sopran, alto, tenor, bass dan manapula ego pribadi harus ditinggalkan, itu luar biasa. di Ende ada paduan suara SS yang konsernya pernah saya syuting. Bagus sekali. Semangat terus Pak guru!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap kak. Saya berkasli-kali ke ende. Nanti ke ende lagi kita reuni ya kak. Hehehe... Jao juga ata Ende na

      Hapus
  3. Proficiat untuk tim padusnya semoga selalu menjadi berkat lewat alunan suara emasnya.

    Sebagai guru saya meyakini, proses itu menjadikan piala sebagai pengakuan karena kerja keras seorang guru di balik layar. Proficiat juga buat tuan guru di seberang sana. salam damai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam hormat kak. Siap... Kami terus berbakti untuk negri dan karakter peserta didik via Paduan suara

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERUMUNAN JOKOWI vs KERUMUNAN RIZIEQ vs COVID-19

TUHAN MERINDUKAN MANUSIA~RINDU YANG BERKECAMUK

INTERPRETASI TIAP BIRAMA LAGU SKB 4 MENTERI (MBS Untuk New Normal Pendidikan)